Puisi Untuk Gagah-ku

Penakluk.
Tak ubahnya kau pawang hati yang telah kabur jauh..
Kau tarik sedikit demi sedikit dan kau peluk.

Penyihir.
Tak ubahnya kau mantra hati yang patah..
Kau jimatkan dan utuh tanpa retak.

Tak bergeming aku ketika kau datang lagi.
Cerita yang telah ku kubur, ku gali lagi.
Beberapa kali aku sadarkan diri kau bukan Gagah-ku "lagi"....
Tapi aku pun bukan Nada-mu "lagi"....

Akhirnya ku tau cerita ini telah berbeda jauh..
Aku bahagia ketika rahasia mu terungkap.
Rupanya hatiku telah kau jaga tanpa di sia-siakan.
Aku tak salah memilih mu..
Hingga kini kau pilihan terbaikku..

Puisi ku untuk mu..
Adalah rasa ku yang mungkin abadi mengagumi mu tanpa kecuali yang banyak.
Senja dan kopi yang terus mengingatkan mu abadi membingkai cerita ini..
Dan debar jantung ini akan abadi membungkus cerita ini..

Gagah ..
Ku katakan aku menunggu mu hingga nanti..
Satu tulisan mu untuk ku terjadi.

Gagah..
Ku katakan aku terus mendoakan mu hingga nanti..
Satu keputusan besar mu membuatku pergi.

Puisi untuk mu...
Gagah-ku​
Yang selalu membuat ku berdebar