Kembali pada biasa.
Saat aku menulis ini, aku teringat saat awal berjumpa dengan mu, tepat didepan rumah ku, kamu datang bersama teman kecilku..
Aku tau kamu pria yang sangat baik, tutur kata mu sangat santun, perawakan mu juga cukup menarik, dan aku memiliki firasat bahwa kita akan berteman baik..
Berjalannya waktu kita semakin dekat, sedekat itu, sangatlah dekat, aku bercerita dan kau mendengarkan, aku mengeluh kau memberi wejangan, hingga pada aku meminta bantuan kau ulurkan tangan..
Kamu sangatlah manis, baik, dan selalu bisa aku andalakan..
Kamu berubah menjadi malaikat ku dengan cepat.. Melindungi dan menyongsong ku.
Aku sempat tidak mengerti mengapa kamu begitu manis terhadap ku..
Hingga akhirnya aku simpulkan kita adalah teman baik..
Tapi anehnya kenapa kamu gusar, saat aku mengeluarkan peryataan tersebut.
Kenapa kamu marah?
Kenapa?
Ternyata kamu menyimpan hati..
Menyimpan hati sangat dalam, sangat dalam.
Yang membuat semuanya rusak, serusak rusaknya.
Aku tidak mengerti harus memulai dari mana.
Maaf karena aku katakan tidak untuk cinta mu..
Bukan karena aku tidak mengharagi mu.
Bukan juga karena aku hanya memanfaatkan mu.
Sungguh bukan, karena aku tidak sekeji itu.
Hanya saja kita adalah teman baik..
Dan aku tidak bisa melebihi dari batasan itu.
Aku menjauh..
Itu mau mu....
Ya kita pada akhirnya akan kembali ke suatu yang biasa saja..
Kembali tidak saling mengenal lagi..
Nunggu kisah ini selanjutnya aah
ReplyDelete