Aku Muak
Adakah yang dapat mengerti tanpa aku jelaskan satu katapun.
Saat aku merasa tak ada teman, tak ada tempat menyandar, tak ada yang bisa membantu ku mengeluarkan lelahku.
Adakah yang dapat mendengar tanpa harus aku bersuara, sesungguhnya aku menjerit dihati, sesungguhnya sudah aku keluarkan, hanya saja tidak ada yg bisa mendengar.
Ingin aku pergi secepat mungkin, bersama topi impian semua manusia disini, baru saja aku menginjak tapi lelah sudah aku rasakan jua, tak ada teman, tak ada kawan, tak ada...
Atau mungkin aku yang kurang melebur, tapi aku adalah air di tengah minyak, mana mungkin bisa berkawan.
Sungguh ini sangat penggap, baru satu tahap dan untunglah aku berhasil! Tak bagus memang, hanya saja semua seperti menerkam, mengerang sejadi-jadinya.
Aku tak tau semenjak kapan ini menjadi asing, ah aku ingin mundur dan berlari seperti tikus yg dikejar kucing! Hanya saja aku tak bisa, mereka dirumah menunggu gelarku datang.
Aku tak bisa....
Aku hanya diam
Diam, tak bicara
Bicara pun tidak..
Aku muak!
Aku lumpuh..
Aku tidak sanggup.
Tuhan, mungkin kah karena aku yg terlalu angkuh.
Tak dapat tersenyum manis..
Tak dapat berpeluk hangat.
Oh Tuhan.
Kau ciptakan aku dengan kejujuran, aku tak dapat bermanis tutur hanya untuk dapat dipeluk hangat.
Itu bukan aku Tuhan...
Tak bisa ... Sungguh aku muak Tuhan.
Aku tidak bisa sendirian lagi.
Aku lelah sendiri Tuhan..
Aku lelah berdiam diri.
Izinkan aku pergi..
Berikan aku kekuatan agar aku dapat topi itu dengan mudah.
Beri aku kesibukkan..
Agar aku lupa.
Lupa tentang semuanya yg tidak seharusnya aku ingat.
Comments
Post a Comment