Aku berada
Entah mengapa cahaya selalu terang redup, mengapa tak selamanya redup, mengapa tak selamanya terang.
Kadang aku berada ditengah padang pasir, yang membutaku kehausan, yang membuatku kelelahan, aku dipermainakan oleh fatamorgana air yang semu, aku dipermainkan oleh cahaya yang begitu terik, aku dipermainkan oleh nasib yang entah akan membawaku lolos atau tidak dari tempat ini..
Kadang pula aku berada diladang padi, yang penuh kehangatan, yang penuh pengharapan, yang penuh kejayaan, aku tidak takut lapar, aku tidak takut haus, aku tidak takut apapun, kecuali cahaya yag tiba-tiba redup dan memusnahkan seluruh ladang dengan air hujan dan petirnya. Aku dipermainkan olehnya.
Kadang aku tidak bergerak tidak peduli dengan redup dan terang, aku tidak peduli dengan apapun. Tapi justru aku diganggu oleh waktu, kulitku semakin keriput, rambutku mulai kusut dan memutih.
Mengapa tidak ada yang tidak mengangguku..
Aku ingin tidak terganggu.
Apakah bisa?
Apakah ada?
Apakah aku harus mati ?
Apakah harus?
Aku berdiri diantara ladang padi, dan padang pasir.
Diantara orang-orang yang penuh pengharapan dan orang-orang yang penuh keputus asaan.
Aku berada diantara maju dan mundur
Aku berada diantara dilema dan bangkit
Aku berada diantara cinta dan benci
Aku berada diketidak pastian
Aku berada tidak tau dimana
Aku berada disini sendirian
Aku berada dimana tempat yang sesungguhnya tidak ingin aku kunjungi.
Comments
Post a Comment