Air keruh

Seperti air yang jernih..
Ketika diaduk sedimikian keras menjadi sangatlah keruh.
Sungguh aku bisa berkaca..
Aku sadar diri aku siapa!
Tak ada yang bisa aku banggakan..
Aku tak melebihi siapapun . .
Aku serba kurang..
Rupaku pun tak menawan..

Air keruh..
Membuat dahaga berkelanjutan..
Sakit! Kering! Panas!
Aku tau pasti banyak yang terbakar.
Mengapa ini sangat terlihat hina?
Aku tak suka..
Yang ku agungkan.
Justru menusukku dari belakang.

Mengapa? Pasir putih berubah kemerahan!
Tanda perang sudah dimulai.
Tak ada damai, tak ada kasihan.
Semua dendam..

Aku terjebak..
Disituasi ..
Antra mati, atau terinjak.
Tak ada yang menguntungkan ku.

Aku tanya prajurit.
Dia mengangguk setia.
Tapi topi ia angkat untuk musuh ..
Aku tanya panglima.
Dia mengulurkan tangan.
Tapi tanganku dia tebas oleh pedang..

Tak ada damai, tak ada kasih, tak ada pertolongan!
Semua haus..
Akibat air yang keruh..
Aku kebingungan!!

Aku perjalan sempoyongan.
Tanpa tangan.. Tanpa teman.. Tanpa bayangan.
Aku berjalan kelelahan.
Tanpa harapan.. Tanpa kepastian..

Malaikat berbisik!
Waktu mu habis..
Ini sudah tidak baik.
Malaikat ingin membawaku terbang jauh dari para prajurit belang itu.
Tapi aku tak mau!
Tapi aku tak ingin!

Karena aku tau diri.
Aku bukan siapa-siapa.
Yang tak pantas dibela..
Yang tak pantas dilindungi.
Aku tau diri

Comments

Popular Posts