Kalah dan Menang
Ketika kalah dan menang adalah impian
Sisanya bahkan terasa sia-sia
Para pengemis menengadah dan berpura-pura menangis
Para juru tulis melamun dan menunggu pundak di tepuk
Para pecinta makanan kekenyangan dan lupa minum..
Maka sudah kosong lah kasta-kasta itu
Hanya ada mimpi tentang bagaimana jikalau kalah, bagaimana jikalau menang.
Aku terkayuh, menjelang terbit matahari jiwa ku runtuh
Tak kunjung siang, pagi hari bahkan terasa seperti pemanggang.
Jalanan berasap aspal, mendidih, bahkan lebih mirip menggigil kesakitan.
Sendal ku menipis, bahkan terpaksa telapak ku berdarah.
Semuanya seperti prediksi kata mereka
Dunia tidak juga membaik dan kembali ke sedia kala
Manusia tak kunjung peka
Bahkan aku pun tidak
Tidak ada jalan kembali kepada kalah dan menang sungguhan.
Semua terhenti di titik sama selamanya
Waktu berjalan, tapi gerak bumi tidak.
Para pengemis, juru tulis, tukang makan
Semua hanya bisa bergulat dengan satu kegiatan
Tanpa bisa protes dan bergerak melawan
Aku pun sama, tetep diam dan terus diam
Akankah kita semua dapat merasakan lagi,
Tentang kalah dan tentang menang
Tentang merasakan sendu sedih hingga kesakitan
Dan, tentang bahagia yang membawa perasaan terbang.

Comments
Post a Comment