Puisi : Curhatan tentang LDR #1
Apa jadinya jika jarak dan waktu sama-sama jauh?
Apa jadinya jika aku dan kamu tidak saling memahami?
Apa jadinya jika aku dan kamu tidak saling menyeimbangi lagi?
Aku tau hubungan ini bukanlah hubungan anak SMA.
Harus berlapang dada dan banyak mengerti tentang kesibukan mu yang sama sekali aku tak pahami.
Aku kuliah, aku punya Kaka yang sedang menyusun skripsi, tapi dia tidak sibuk seperti mu.
Penasaran. Iya penasaran. Ada cerita apa lagi dibalik penyusunan skripsi yang begitu sibuk, meskipun kini sudah di hari Minggu.
Mungkin aku yang terlalu cemburuan, tapi itu merupakan tanda sayang.
Mungkin aku selalu menuntut mu untuk ada, tapi itu caraku agar tak ada orang lain yang mengantikan mu.
Aku hanya takut kesabaran, dan rasa cinta ini hilang di tiup angin hanya karena kita yang tidak sejalan lagi.
Hanya karena kita yang tidak bisa saling mengalah lagi.
Kau sibuk, sedangkan aku selalu ingin kamu ada.
Aku hanya takut ada seseorang yang menawarkan banyak perhatian , sedangkan kamu sibuk dan begitu setianya dengan aku.
•
Jarak dan waktu mu yang begitu membuatku tersiksa didalam hubungan yang baru seumur jagung ini, menawarkan banyak keraguan pada akhirnya.
•
Mungkinkah kita akan sama-sama bertahan?
Atau aku , yang akan gugur di tengah jalan karena kau makin asing didalam hidupku.
•
LDR dan waktu mu yang begitu sedikit untukku terus menerus menggerus hati dan rasa percaya ku padamu.
Mungkin ada wanita lain?
Atau mungkin kau sudah bosan padaku?
Atau mungkin keluarga mu tak menyukai aku?
Atau mungkin kau diam diam meninggalkan aku?
Apa jadinya jika aku dan kamu tidak saling memahami?
Apa jadinya jika aku dan kamu tidak saling menyeimbangi lagi?
Aku tau hubungan ini bukanlah hubungan anak SMA.
Harus berlapang dada dan banyak mengerti tentang kesibukan mu yang sama sekali aku tak pahami.
Aku kuliah, aku punya Kaka yang sedang menyusun skripsi, tapi dia tidak sibuk seperti mu.
Penasaran. Iya penasaran. Ada cerita apa lagi dibalik penyusunan skripsi yang begitu sibuk, meskipun kini sudah di hari Minggu.
Mungkin aku yang terlalu cemburuan, tapi itu merupakan tanda sayang.
Mungkin aku selalu menuntut mu untuk ada, tapi itu caraku agar tak ada orang lain yang mengantikan mu.
Aku hanya takut kesabaran, dan rasa cinta ini hilang di tiup angin hanya karena kita yang tidak sejalan lagi.
Hanya karena kita yang tidak bisa saling mengalah lagi.
Kau sibuk, sedangkan aku selalu ingin kamu ada.
Aku hanya takut ada seseorang yang menawarkan banyak perhatian , sedangkan kamu sibuk dan begitu setianya dengan aku.
•
Jarak dan waktu mu yang begitu membuatku tersiksa didalam hubungan yang baru seumur jagung ini, menawarkan banyak keraguan pada akhirnya.
•
Mungkinkah kita akan sama-sama bertahan?
Atau aku , yang akan gugur di tengah jalan karena kau makin asing didalam hidupku.
•
LDR dan waktu mu yang begitu sedikit untukku terus menerus menggerus hati dan rasa percaya ku padamu.
Mungkin ada wanita lain?
Atau mungkin kau sudah bosan padaku?
Atau mungkin keluarga mu tak menyukai aku?
Atau mungkin kau diam diam meninggalkan aku?
Comments
Post a Comment