Histori~

Kita adalah dua insan yang saling mencari.
Berlari, meneriaki, berharap ada yang menghampiri.
Kadang, aku sulit mengerti..
Mengapa seseorang datang dan pergi?

Hingga suatu saat ku menemukan dia..
Diantara kalimat yang berubah menjadi lembaran buku.
Ada senja di senyumnya
Ada gelak tawa dilipatkan matanya
Ada beribu sajak cinta di bola matanya
Lalu aku berhenti berteriak , dan berlali.
Seketika juga aku menjadi kaku, dan kelu.
Aku terhenti tepat di bawah lampu gantung yang sudah reot.
Aku telah menemukan, nama asing yang aku teriaki itu.
Tapi dia berbalik setelah selesai memberikan ku senyum dan lipatan sipit dimatanya.
Ah tidak! Dia berlalu begitu saja.

Setelahnya aku berlari lebih kencang dari sebelumnya.
Pelarian ku telah memiliki tujuan.
Dia semakin menghilang, dimakan senja, serta basi dimakan sajak-sajak cinta kasmaran.

Senja datang kembali, aku sedang berteduh dibawah pohon rindang..
Dibawah senja, serta lantunan musik Indi..
Aku melihat dia merangkul mesra wanita lain..
Wanita yang membawa dua gelas air berwarna hitam yang beraroma khas.

Aku menangis disepanjang jalan.
Aku robek kalimat yang berubah menjadi lembaran buku itu.
Aku pergi dari tempat lain yang aku sebut Bumi.
Aku kebingungan.
Tempat yang sama tapi bukan Mars bagiku.

Aku menangis lagi, tapi aku tidak dapat berlari.
Aku benci puisi! Serta senja yang selalu datang seperti mengejekku yang cengeng ini.
Aku bersembunyi diantara dua pohon tinggi yang menjulang besar di hutan  khatulistiwa.
Lalu saat aku mulai mereda.
Ada seseorang yang mengangkat dua pohon itu.
Aku berlari..
Namun, aku tak bisa berlari di bumi.
Dia menarik ku..
Memberikan beberapa kalimat yang berubah menjadi lembaran buku yang berbeda dari sebelumnya..
Mengajakku meminum air coklat yang beraroma khas. .
Serta membuatku berhenti berlari dan berteriak lagi.

Selang waktu berjalan.
Aku bertanya kepadanya.
"Bima, mengapa kau angkat dua pohon itu, mengapa kau berada di hutan khatulistiwa, apa kau sedang bersembunyi juga?"

Lalu dia menjawab.
"Aku sedang mencari, aku kelelahan, aku tak tau jalan, hingga akhirnya ada pria tua memberitahu ku, ada gadis manis yang bersembunyi di hutan khatulistiwa , dia benci senja. Lalu aku teringat sebuah
ramalan bahwa yang ku cari adalah kau".

Comments

Popular Posts