Berawal dari chat
Ini pengalaman pertama. Bukan hal terlalu menarik untuk diceritakan memang. Tapi ini bagus untuk dijadikan pelajaran untuk siapapun, karena semuanya pasti akan berada difase ini.
Mengagumi lawan jenis adalah anugerah Tuhan yang paling luar biasa, selain kita dapat menghirup oksigen dengan gratis dibumi ini.
Beberapa bulan ini saya sangat mengagumi sesosok pria, yang sebenarnya saya tidak mengenalnya secara dekat, walaupun dia adalah teman smp saya sendiri.
Ini berawal dari chat bbm yang singkat, hingga beberapa hobi yang saya gemari, hingga akhirnya timbul rasa mengagumi melebihi hal secukupnya.
Awalnya ini hanya suka biasa. Hingga akhirnya dia menjadi maniak dalam hidup saya, salah satu hal teraneh yang terjadi dalam hidup saya adalah saya tidak bisa lepas dari hape hanya untuk mengecek adakah pesan dari orang tersebut.
Hingga hal gila lainnya mulai menyergap saya, salah satunya adalah puisi yang berada diblog ini berisi tentang dia.
Mulanya ini dapat ditolerir. Namun rasa suka yang sepihak ini, lama kelaman menganggu tidur, dan menganggu pola makan. Kedengeranya berlebihan tapi itu kenyatannya.
Hingga akhirnya saya memahami bahwa ini hanya suka secara sepihak. Seperti memutuskan secara sepihak, suka secara sepihak itu lebih sakit rasanya. Luar biasa sakitnya, hingga beberpa teman harus saya hubungi untuk menghilangkan rasa yang aneh luar biasa ini.
Lalu saya dengan iseng mengecek namanya lewat google, berharap dapat ditemukan artikel untuk menghilangkan rasa ini terhadap pria bernama dia.
Namun yang saya temukan adalah hal lain. Saya menemukan tulisannya, saya baca satu persatu, saya harap dapat menemukan tentang saya, namun tidak, sama sekali tidak ada. Ada beberapa teman yang ia sebut disitu, rupanya saya tidak penting untuk hidupnya..
Dan saya baru menyadari lagi ini namanya berharap secara berlebih. Kalian yang membaca ini boleh tertawa , atau ikut prihatin untuk ini. Tapi saya sangat bersyukur Tuhan telah mempertemukan saya dengan dia, dari dia saya dapat belajar mengejar walaupun tanpa hasil.
Dari seseorang yang tidak peka pun kita dapat belajar tersenyum dari kebodohan kita sendiri..
Untuk itu " menaruh harap lebih kepada manuisia hanya menabur luka".
Yah.. Bukan sis doang yg ngerasain.. Ane juga pernah mengalaminya 😂😂
ReplyDeletesabar gan :D
Delete